KAPAL K.R.I Dr. soeharso
Kapal Bantu rumah sakit
satu-satunya di indonesia
NAMA : JURY SETIAWAN
NOMOR : 24
KELAS : X TKN 1
SMKN 1 KALIPURO
TAHUN PELAJARAN 2014/2015
DAFTAR ISI
Pendahuluan………………………………………………………………………………..
Masalah……………………………………………………………………………………….
Kesimpulan………………………………………………………………………………….
Penutup………………………………………………………………………………………
Pendahuluan
Segala
puji bagi ALLAH yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya kepada kita
semua,beserta bimbingannya sehingga kita mampu menyelesaikan TUGAS MAKALAH K3
ini dengan judul “K.R.I Dr.SOEHARSO Adalah kapal Bantu rumah sakit satu-satunya
di Indonesia. Dan saya berterimakasih kepada segenap guru smkn 1 kalipuro yang
telah mengadakan kunjungan ke kapal K.R.I Dr.SOEHARSO,dari acara ini saya
mendapatkan sebuah penggalaman tentang suasana dan bagian pada kapal K.R.I
Dr.SOEHARSO dan saya berterimakasih juga kepada bu SHINTA TYAS selaku guru K3
yang telah memberi tugas ini kepada saya,sehingga saya bias mengerjakan tugas
ini.
Semoga
makalah ini bermanfaat dan dapat menambah wawasan bagi kita semua,dan semoga
dapat membantu menambah ilmu dan kecerdasan dalam proses kegiatan belajar
mengajar di kelas.
Penulis
Jury setiawan
MASALAH
SEJARAH AWAL K.R.I Dr.SOEHARSO
Nama
awal kapal K.R.I Dr.SOEHARSO adalah K.R.I Tanjung Dalpele (972), kapal ini
adalah kapal serba guna yang berfungsi sebagai kapal bantu angkut personel
(BAP), kapal bantu rumah sakit (BRS) serta dapat mendaratkan dua heli jenis Super
Puma.
Kapal ini diklasifikasikan sebagai
kapal LPD (Landing Platform
Dock). Nama Dalpele
diambil dari sebuah tanjung yang terletak di pulau paling timur gugusan pulau
di Provinsi Papua. Nama tanjung tersebut diabadikan sebagai
nama KRI karena di tempat itu para sukarelawan yang terdiri atas putra-putri terbaik
Indonesia rela mengorbankan jiwa ketika berlangsungnya operasi Komando Trikora untuk membebaskan Irian Barat. Kapal produksi Daesun Shipbuilding and Eng.Co.Ltd
Pusan Korea Selatan ini tiba di Indonesia 21 September 2003.
Seiring dengan kebutuhan TNI AL
secara umum dalam menjalankan tugas-tugas negara, TNI AL memesan 2 unit kapal
yang menyerupai kapal ini dan telah beroperasi dan diberi nama KRI Surabaya dan
KRI Makassar.
Nama dr. Soeharso diambil dari
nama seorang dokter orthopedi (dokter ahli bedah tulang) yakni Prof. dr.
Soeharso nama yang sama dengan nama rumah sakit orthopedi dan rehabilitasi di
Solo. Ia telah banyak berjasa selama masa perjuangan kemerdekaan membantu
menolong dan merehabilitasi pejuang yang mengalami cacat anggota gerak tangan
dan kaki akibat peperangan.
Kapal
KRI Dr Soeharso 990 adalah satu-satunya rumah sakit terapung milik TNI-AL
satu-satunya di Indonesia dan satu-satunya pula di Asia Tenggara.
KRI Dr Soeharso 990 mempunyai panjang 122 meter, bobot saat kosong 11.394 ton, daya angkut 11.300 ton dan berkecepatan maks. 15 knot. Rumah sakit terapung dalam bentuk dok terapung memudahkan masuknya pasien ke dalam kapal dengan kapal kecil. KRI Dr Soeharso 990 terdiri dari lima lantai. Lantai dua kapal terdiri dari ruang-ruang yang merupakan bangsal dan kamar isolasi serta ruang untuk rapat para kru dan kamar-kamar kru. Lantai tiga terdiri atas fasilitas perawatan rumah sakit. Lantai empat dan lima merupakan kamar-kamar kru, ruang pertemuan dan fasilitas operasional kapal. Di atasnya lagi adalah ruang kemudi dan nakhoda.
Sebagai kapal rumah sakit telah disediakan satu ruang UGD, tiga ruang bedah, enam ruang poliklinik, 14 ruang penunjang klinik, dua ruang perawatan dengan kapasitas masing-masing 20 tempat tidur. Penempatan ruang tersebut sangat berguna untuk operasi di daerah-daerah perang. Pada saat damai kapal tersebut digunakan untuk bakti sosial.
Rumah sakit terapung ini mampu untuk melakukan berbagai aktifitas medis, baik pengobatan maupun praktik operasi besar.
Pada saat melakukan misi Surya Bhsakara Jaya bulan Desember 2008 RS terapung ini melakukan operasi pengangkatan tumor seberat 2,5 kg dari seorang pasien yang berasal dari NTT. Kapal KRI Dr Soeharso 990 mempunyai awak 75 orang awak buah kapal dan 65 staf medis yang siaga setiap saat. KRI Dr Soeharso 990 mampu menampung 40-100 pasien rawat inap. Dalam keadaan darurat, dapat menampung 400 personel dan sekitar 3.000 penumpang.
Disamping itu KRI Dr Soeharso 990 bisa berguna maksimal ketika terjadi serangan senjata kimia dan biologi di daratan. Evakuasi serta karantina bisa efektif dilakukan karena kapal bisa diisolasi di lautan. Kapal tersebut juga bisa digunakan untuk mengisolasi pasien dari penyakit menular dan berpotensi menyebabkan pandemi seperti flu burung dan flu babi. Kapal tersebut dahulu bernama KRI Tanjung Dalpele di buat di Korea Selatan dan tiba di Indonesia pada bulan September 2003 yang beroperasi sebagai kapal bantu angkut personel. Sejak tanggal 17 September 2007 kapal tersebut barganti fungsi menjadi rumah sakit terapung dan berganti nama menjadi KRI Dr Soeharso 990.
KRI Dr Soeharso 990 mempunyai panjang 122 meter, bobot saat kosong 11.394 ton, daya angkut 11.300 ton dan berkecepatan maks. 15 knot. Rumah sakit terapung dalam bentuk dok terapung memudahkan masuknya pasien ke dalam kapal dengan kapal kecil. KRI Dr Soeharso 990 terdiri dari lima lantai. Lantai dua kapal terdiri dari ruang-ruang yang merupakan bangsal dan kamar isolasi serta ruang untuk rapat para kru dan kamar-kamar kru. Lantai tiga terdiri atas fasilitas perawatan rumah sakit. Lantai empat dan lima merupakan kamar-kamar kru, ruang pertemuan dan fasilitas operasional kapal. Di atasnya lagi adalah ruang kemudi dan nakhoda.
Sebagai kapal rumah sakit telah disediakan satu ruang UGD, tiga ruang bedah, enam ruang poliklinik, 14 ruang penunjang klinik, dua ruang perawatan dengan kapasitas masing-masing 20 tempat tidur. Penempatan ruang tersebut sangat berguna untuk operasi di daerah-daerah perang. Pada saat damai kapal tersebut digunakan untuk bakti sosial.
Rumah sakit terapung ini mampu untuk melakukan berbagai aktifitas medis, baik pengobatan maupun praktik operasi besar.
Pada saat melakukan misi Surya Bhsakara Jaya bulan Desember 2008 RS terapung ini melakukan operasi pengangkatan tumor seberat 2,5 kg dari seorang pasien yang berasal dari NTT. Kapal KRI Dr Soeharso 990 mempunyai awak 75 orang awak buah kapal dan 65 staf medis yang siaga setiap saat. KRI Dr Soeharso 990 mampu menampung 40-100 pasien rawat inap. Dalam keadaan darurat, dapat menampung 400 personel dan sekitar 3.000 penumpang.
Disamping itu KRI Dr Soeharso 990 bisa berguna maksimal ketika terjadi serangan senjata kimia dan biologi di daratan. Evakuasi serta karantina bisa efektif dilakukan karena kapal bisa diisolasi di lautan. Kapal tersebut juga bisa digunakan untuk mengisolasi pasien dari penyakit menular dan berpotensi menyebabkan pandemi seperti flu burung dan flu babi. Kapal tersebut dahulu bernama KRI Tanjung Dalpele di buat di Korea Selatan dan tiba di Indonesia pada bulan September 2003 yang beroperasi sebagai kapal bantu angkut personel. Sejak tanggal 17 September 2007 kapal tersebut barganti fungsi menjadi rumah sakit terapung dan berganti nama menjadi KRI Dr Soeharso 990.
Kesimpulan
Jadi
setelah kita membaca pada halaman permasalahan kita dapat menyimpulkan kalau
kapal KRI Dr.SOEHARSO adalah kapal apung yang berfungsi sebagai kapal Bantu rumah
sakit satu-satunya di Indonesia.
PENUTUP
Demikianlah
yang dapat saya sampaikan mengenai pengalaman kunjungan kapal yang menjadi
bahasan dalam makalah ini, tentunya banyak kekurangan dan kelemahan kerena
terbatasnya pengetahuan kurangnya rujukan atau referensi yang kami peroleh
hubungannya dengan makalah ini saya banyak berharap kepada para pembaca yang
budiman memberikan kritik saran yang membangun kepada kami demi sempurnanya
makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis para pembaca
khusus pada penulis. Aamiin
Follow @Perwiramuda26